Pages

Ads 468x60px

Not All Negative in Arsenal's Title Drought

Tulisan: Dananjaya Wija Putera (@wpdnn)

Arsenal. Sebuah tim di ibu kota Inggris, London. Sebuah klub tangguh yang terkenal dengan kemampuannya mencari dan mengembangkan bakat-bakat pemain muda. Robin van Persie, Theo Walcott, Jack Wilshere, dan berbagai nama top lainnya menjadi terkenal di dunia saat menggunakan jersey tim dari London tersebut.

Mereka memiliki banyak rekor dan gelar yang dapat dibanggakan, berbagai prestasi yang mengharumkan nama klub tersebut sehingga memiliki banyak pendukung di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Bahkan, mereka akan datang ke Indonesia pada tur pra-musim 2013/2014, sebuah berita yang sangat menyenangkan bagi Gooners seluruh Indonesia.

Tetapi saat ini, Arsenal kembali menghadapi masalah. Well, sebenarnya mereka sudah memiliki masalah ini sejak 7 tahun yang lalu. Masalah apa? Gelar. Mereka terakhir mengangkat trophy kompetisi bergengsi pada musim 2004/2005. Piala FA, kompetisi tertua Inggris tersebut menjadi trophy terakhir yang dapat diangkat pemain-pemain Arsenal sampai sekarang. Sudah berapa lama? 7 tahun, dan mungkin tahun ini akan menjadi tahun ke-8 kegagalan mereka mengangkat trophy.

Pemain-pemain Arsenal tertunduk lesu melihat para pemain Blackburn Rovers (klub yang baru saja terdegradasi dari Premier League musim lalu) merayakan kemenangan tipis -namun berharga- mereka di Emirates Stadium. Akibat kekalahan tersebut, Arsenal tersingkir dari Piala FA, kompetisi yang bisa dikatakan sebagai satu-satunya harapan para fans dan pemain Arsenal untuk mengangkat trophy setelah sekian lama tidak dapat merasakannya (kecuali jika Emirates Cup dan kompetisi pra-musim lainnya dihitung).

Saat ini, harapan Arsenal ada di Champions League. Bayern Munich menghadang jalan mereka, finalis Champions League musim lalu. Tersingkir? Kita tunggu saja tengah pekan ini. (Rabu 20 Februari pkl. 02.45 WIB di SCTV).

Selain gelar, mereka juga memiliki kebiasaan menjual pemain bintang yang sedang bersinar dan bisa dianggap sebagai kunci dan harapan Arsenal untuk meraih kesuksesan. Banyak yang menyalahkan Arsene Wenger (pelatih Arsenal selama 15 tahun terakhir) dan Ivan Gazidis (Chief Executive Arsenal).

Namun, masalah tersebut tidak bisa dilihat dari sisi negatifenya saja. Memangnya ada sisi positifnya? Tentu saja ada. Saat ini Arsenal termasuk salah satu klub tersukses, dari sisi ekonomi. Selain tiket pertandingan yang relative mahal, mayoritas pemasukan Arsenal didapatkan dari penjualan pemain, bukan, bukan dari sponsor mereka, Fly Emirates.

Saat ini, gelar sepertinya bukan fokus utama dari Arsenal, melainkan stabilitas keuangan klub. Aneh? Tentu tidak, klub yang keuangannya stabil akan terhindar dari peraturan terbaru UEFA, Financial Fair Play (FFP). Mungkin  Gazidis dan pejabat-pejabat Arsenal lainnya lebih mengutamakan hal tersebut, dibandingkan dengan usaha mendapaktan gelar? Who knows, Arsenal fans just have to wait 'till the end of the season to see if Arsene  'Arsenal' Wenger tetap menjadi pelatih atau harus berpisah dengan 'Meriam London'

Oh iya, kalian juga bisa terus mengetahui sudah berapa lama Arsenal puasa gelar disini: http://www.sincearsenallastwonatrophy.co.uk/

Wanna write for us? Kirimkan tulisan kalian ke wpdnn@gmail.com We'll post it ASAP!
-@SeputarInfoBola



0 comments:

Post a Comment

 

Soccers Fans