Pages

Ads 468x60px

Sebuah Pembelaan untuk David Moyes

Sebuah Pembelaan untuk David Moyes
Oleh: Dananjaya Wija Putera (@wpdnn)

Mei 2013 – Sir Alex Ferguson secara mengejutkan memutuskan untuk pensiun dari kariernya sebagai manager, dengan catatan yang sangat baik selama kariernya di kursi manager Manchester United. Sir Alex juga menutup kariernya dengan cara yang indah, gelar juara Liga Inggris yang ke-20 untuk Manchester United. Ferguson menunjuk David Moyes (saat itu merupakan manager Everton) sebagai penggantinya di Old Trafford.

Tentunya saat itu semua fans merasa optimis terhadap masa depan Manchester United di tangan David Moyes, seorang manager yang minim pengalaman di level tertinggi sepak bola Inggris. Materi pemain yang ada di skuat Manchester United saat itu juga bisa dikatakan cukup untuk menunjukkan performa baik di musim berikutnya – tentunya dengan beberapa tambahan pemain baru.

Kursi kepelatihan di Manchester United kemudian diisi oleh David Moyes, setelah dua puluh enam (26) tahun yang penuh kenangan bersama Sir Alex Ferguson. David Moyes mengisi posisi tersebut saat musim kompetisi 2013/2014 dimulai. Dua hal yang menjadi penanda mulainya karier Moyes di Manchester United adalah Community Shield dan bursa transfer musim panas 2013.

Manchester United mengikuti kompetisi Community Shield setelah berhasil menjadi juara Premier League musim sebelumnya, 2012/13, melawan Wigan Athletic yang ikut dengan status juara FA Cup, setelah secara mengejutkan mengalahkan Manchester City di final. David Moyes mendapatkan trophy (pra-musim) pertamanya di Manchester United setelah mengalahkan Wigan Athletic di Wembley Stadium dengan skor 2-0, dua gol Manchester United dicetak oleh salah satu pahlawan mereka musim lalu, Robin van Persie.

Setelah itu, banyak fans Manchester United yang dibuat ‘kesal’ karena aktivitas minim Manchester United di bursa transfer musim panas 2013. Wajar saja, Manchester United dirumorkan akan mendatangkan Cesc Fàbregas atau Thiago Alcantara dari Barcelona. Hasilnya? Thiago pindah ke Bayern dan Fàbregas memutuskan untuk bertahan di Barcelona. Moyes belum berhasil menjawab masalah lini tengah Manchester United yang masih menjadi pekerjaan yang belum dapat terselesaikan. Moyes akhirnya membeli Marouane Fellaini dari mantan klubnya, Everton, dengan nilai transfer yang diperkirakan sebesar £27.5jt.

Dua pertandingan awal selama periode bursa transfer musim panas bisa dikatakan cukup baik untuk David Moyes di musim pertamanya bersama Manchester United. Menang 4-1 melawan Swansea City di Liberty Stadium (Away), dan menahan imbang Chelsea di Old Trafford (Home). Bulan September adalah awal inkonsistensi Manchester United di Liga Inggris, walaupun hasil yang cukup memuaskan berhasil diraih di fase grup Liga Champions.

Manchester United meraih sembilan (9) kemenangan, tiga (3) seri, dan enam (6) kekalahan di Premier League. Dari enam kekalahan tersebut, Manchester United mengalami empat (4) di kandang, dan dua (2) saat tandang (away):
       
            Liverpool 1-0 Manchester United | Anfield, 1 September 2013
Manchester City 4-1 Manchester United | Etihad Stadium, 22 September 2013

Manchester United 1-2 West Bromwich Albion | Old Trafford, 28 September 2013 

Manchester United 0-1 Everton | Old Trafford, 4 December 2013

Manchester United 0-1 Newcastle United | Old Trafford, 7 December 2013

Manchester United 1-2 Tottenham Hotspur | Old Trafford, 1 January 2014

Empat kekalahan di kandang tentunya membuat fans Manchester United semakin kesal dengan David Moyes. Saat ini Manchester United berada di peringkat ke-7 klasemen sementara Premier League, dan baru saja disingkirkan Swansea City di babak ke-3 FA Cup lewat gol menit akhir Wilfried Bony di Old Trafford. Satu kekalahan kandang tentunya sudah buruk bagi tim manapun, ditambah pemecahan rekor yang sudah bertahan selama puluhan tahun? Tentunya lebih ‘menyenangkan’ lagi, terutama bagi tim yang mendapat keuntungan dari rekor – rekor tersebut (if you know what I mean).


Tekanan terus dating untuk David Moyes, terutama dari fans Manchester United. Tekanan tersebut wajar, mengingat status Manchester United sebagai juara bertahan Premier League dan kualitas skuat yang cukup baik untuk paling tidak bersaing di papan atas Premier League. Kenyataannya saat ini Manchester United tertinggal sebelas (11) poin dari pemuncak klasemen sementara, Arsenal.

Tetapi terus menerus memberikan tekanan kepada David Moyes bukanlah hal yang benar, ada dua alasan di balik kalimat tersebut:
1.      Manchester United tidak mengenal kejayaan instan.
Dari masa kepelatihan Sir Matt Busby dan Sir Alex Ferguson, Manchester United tidak pernah mengenal cara yang instan untuk meraih prestasi, salah satu yang paling terkenal adalah ‘Class of 92’ yang pada akhirnya menghasilkan ‘Treble’ untuk Manchester United di musim 1998/1999.

2.      Pidato terakhir Sir Alex Ferguson di Old Trafford.
Pada pertandingan kandang terakhir Sir Alex Ferguson sebagai Manchester United, beliau menyampaikan pidato yang seharusnya masih segar di ingatan fans Manchester United, terkait David Moyes, ada kalimat yang secara khusus beliau sampaikan.

I'd also like to remind you that when we had bad times here, the club stood by me, all my staff stood by me, the players stood by me. Your job now is to stand by our new manager. That is important.” – “Saya ingin mengingatkan anda bahwa kami memiliki masa – masa buruk disini, pihak klub mendampingi saya, pihak staff mendampingi saya, para pemain mendampingi saya. Tugas anda sekarang adalah mendampingi manager baru. Hal itu penting.”

Kesimpulannya, David Moyes mungkin memang memiliki andil dalam performa buruk Manchester United akhir – akhir ini, dari masalah transfer pemain atau pun pemilihan taktik. Namun, fans tidak bisa hanya menyalahkan manager pada performa buruk pemain. Untuk menyelamatkan musim Manchester United, bursa transfer musim dingin sangat penting bagi David Moyes, mendatangkan beberapa pemain bagus wajib dilakukan.


0 comments:

Post a Comment

 

Soccers Fans